Jumat, 29 Januari 2016

Bersikap Tenang

Bersikap Tenang
Seorang mukmin harus benar-benar tenang, berwibawa, dan, teguh, serta tidak dibuat bimbang oleh permulaan dan tidak juga dicemaskan oleh berbagai syubhat. Tetapi semuanya itu hendaknya berlalu didalam hatinya dan menemukannya seperti cermin yang mengkilap yang memantulkannya tetapi tidak terpengaruh olehnya, dan tidak seperti busa yang menyedot air kemudian menyebarkannya lagi, sehingga pada saat itu anda akan melihatnya cemas dan bimbang.
Allah berfirman:

وعبادالرحمن الذين يمشو ن على الارض هو نا واذا خا طبهم الجهلو ن قا لوا سلما 

Adapun hamba-hamba Rabb Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan dibumi dengan rendah hati dan apabila orang -orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan salam."
(Al-Furqaan: 63)

Diantara sifat hamba-hamba Rabb Yang Maha Pemurah adalah berjalan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa tanpa dibarengi dengan kesombongan dan keangkuhan. Sebagaimana yang difirmankan Allah:
ولاتمش فى الارض مرحا
Dan janganlah engkau berjalan dibumi ini dengan sombong....
(Al-Israa': 37)

Adapun hamba-hamba Rabb Yang Maha Pengasih tidak berjalan dengan sombong dan juga angkuh. Yang dimaksud bukanlah mereka berpura-pura lemah seperti orang sakit karena dibuat-buat dan riya'. Rasulullah jika berjalan seperti turun dari lereng yang curam dan seakan-akan bumi terlipat untuknya.
Kemudian Allah menyebutkan sifat lain, yaitu berpaling dari orang bodoh. Jika orang itu mengatakan kata-kata kotor kepada mereka, maka mereka tidak  membalasnya dengan ucapan yang semisal, tetapi mereka justru memaafkan dan memahami mereka serta tidak melontarkan kata-kata jelek/cabul. Bagi Rasulullah kebodohan orang bodoh itu malah menambah kesabaran beliau. 

Hadits no. 703

عن عا ءشة رضي الله عنه قا لت: ما رأيت رسو ل الله صلى الله عليه و سلم مستجمعا قط ضا حكا حتى تر ى منه لهو اته، إنما كا ن يتبسم
(متفق عليه)
Dari Aisyah, dia berkata: "Aku sama sekali tidak pernah menyaksikan Rasulullah tertawa secara berlebihan sampai terlihat langit -langit mulutnya, sesungguhnya beliau hanya biasa tersenyum
(Muttafaqun 'alaih)

Kandungan dari hadits diatas adalah: 

1. Tertawa Rasulullah dalam bentuk senyum, jika beliau menyukai sesuatu atau kagum kepada sesuatu.

2. Banyak tertawa dan mengangkat suara dengan terbahak-bahak bukan termasuk sifat orang-orang shalih, karena hal itu dapat mematikan hati."



(Riyadhus Shalihin, Imam An-Nawawi,  syarah Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar