Kamis, 28 Januari 2016

Menghadiri Ibadah dan Majelis Ilmu dengan Tenang

Hadits No. 704.
و عن أبي هر ير ة رضي الله عنه قال: سمعت ر سول الله صلى الله عليه وسلم يقول: إذا  أقيمت الصلا ة، فلا تأ تو ها و أنتم تسعو ن، وأتوها و أنتم تمشو ن، وعليكم السكينة، فما أد ركتم فصلو، وما فا تكم فأ تموا.  (متفق عليه)

"Dari Abu Hurairah Radiyallahu 'anhu, dia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Shalat telah didirikan maka janganlah kalian mendatanginya dengan terburu-buru, tetapi datanglah dengan penuh ketenangan. Gerakan apapun yg kalian dapatkan kerjakanlah, dan apa yg tertinggal sempurnakanlah (shalat itu)."

(Mutafaqun 'alaih)
Imam Muslim menambahkan dalam salah satu hadits yg diriwayatkannya:
فإن احد كم إذا كان يعمد الى الصلات فهو في صلاة
"Karena sesungguhnya jika salah seorang diantara kalian sengaja berangkat shalat maka dia terhitung berada dalam keadaan shalat

Faedah yang dapat diambil dari hadits diatas adalah:
1. Larangan berlarian kecil (tergesa-gesa) pada saat iqamah shalat dikumandangkan, karena hal itu tidak jarang dapat menghilangkan konsentrasi mendengarkan bacaan Quran.

2. Seorang hamba harus mendatangi tempat shalat dengan tenang, karena pada saat itu dia dalam posisi sebagai seorang yang sedang shalat, sehingga dia harus melakukan apa yang dilakukan orang yang sedang shalat, dan menghindari apa yang seharusnya dihindari orang yang tengah mengerjakan shalat.

3. Seorang makmum boleh bergabung dengan imam shalat kapan saja selama imam itu masih mengerjakannya,  sehingga dalam keadaan apapun yang dia jumpai maka dia boleh langsung mengikutinya, sedangkan yang tertinggal harus dilengkapi.

4. Tidak tergesa-gesa itu akan memperbanyak jumlah langkah jalan,  dan itu termasuk salah satu tujuan mendatangi shalat jamaah,  karena terdapat banyak hadits yg membahas mengenai masalah tersebut.

5. Barangsiapa mendapatkan satu bagian dari shalat, berarti dia telah mendapatkan keutamaan shalat jama'ah. Hal itu didasarkan pada sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam:
فما أدركتم فصلوا
 "Gerakan apapun, yang kalian dapatkan maka kerjakanlah."
Dengan demikian, beliau tidak membedakan antara yang banyak dan yang sedikit.

Hadits No. 705
وعن ابن عباس رضيالله عنه أنه دفع مع النبي صلى الله عليه وسلم يوم عرفة فسمع النبي صلى الله عليه وسلم ورا ه زجرن اشديدا. وضربا وصوتا للإ بل، فأ شا ربسو طه اليهم وقا ل: أيها النا س عليكم بالسكينة فان البر ليس بالا يضا ع.
(رواه البجا ري مسلم بعضه )


Dari Ibnu Abbas Radiyallahu 'anhu bahwa dia pernah berjalan dengan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari arafah. Lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar di belakang beliau ada hardikan keras, pukulan, dan suara unta. Maka beliau mengisyaratkan dengan cambuknya ke arah mereka seraya bersabda: "Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian tenang, karena ketaatan itu tidak dengan tergesa-gesa
(Diriwayatkan oleh al-Bukhari, dan oleh Muslim sebagainya) 


Faedah yang dapat diambil dari hadits diatas adalah:

1. Tergesa-gesa dalam berjalan bukan termasuk bagian dari upaya mendekatkan diri kepada Allah, karena hal itu dapat mengakibatkan desak-desakan dan dorong -dorongan serta menyakiti kaum Muslimin, tetapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam jika mendapatkan sela maka beliau akan mempercepat jalan.

2. Kasih sayang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap umatnya, dimana beliau telah melarang mereka untuk tergesa-gesa agar mereka tidak kelelahan akibat menempuh jarak yang cukup jauh.


(Riyadhus Shalihin, syarah Syaikh Salim bin 'ied al-Hilali)

Follow:
Twitter: @fajarardhys
Channel Telegram: @tetaplurus , @muhammadiyah , @SangPencerah
Blog: http://tetaplurus.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar